Berikut ini Beberapa Kesalahan Ketika Penyimpanan Vaksin..
di bawah ini kami sebutkan beberapa kesalahan dalam penyimpanan vaksin yang sering di lakukan oleh para pengguna....
1. Kesalahan Pada Perawatan- Thermostat pada lemari es yang tidak berfungsi dengan benar
- Thermometer pengukur suhu pada lemari es tidak valid
- Paradigma petugas bahwa lebih dingin akan lebih baik
- Sering merubah posisi thermostat
- Ketidaktahuan sifat vaksin
- Ketidaktahuan tata cara penyimpanan vaksin
- Ketidaktahuan packaging vaksin
3. Penyimpanan vaksin yang padat sehingga tidak mempunyai ruang sirkulasi.
PEMBEKUAN SAAT PENGEPAKAN PADA VAKSIN DTP, TT, DT, dan HB
Terjadi karena tidak mengikuti petunjuk, bahwa Cold Pack HARUS dikeluarkan dulu dari freezer dan tunggu selama 30 menit sampai 1 jam baru kemudian masuk ke dalam box vaksin.
Yang terjadi di lapangan:
• Dengan alasan karena waktu mendesak, tidak sempat melakukan aturan yang dianjurkan sehingga cold pack dari freezer langsung masuk ke dalam box vaksin.
• Sehingga aturan penggunaaan Cold Pack untuk Freeze Sensitive Vaccine di rubah menjadi Cool Pack.
CARA MENCEGAH PEMBEKUAN VAKSIN
1. Lemari Es dengan Buka Atas- Selalu letakkan vaksin yang peka pembekuan (DTP, TT, DT, Hep B, DTP-HB jauh dari evaporator.
- Beri jarak 1- 2 cm antar kotak vaksin untuk sirkulasi udara
- Letakkan termometer dan Freeze-Tag di antara kotak vaksin yang peka pembekuan.
- Selalu letakkan vaksin yang peka pembekuan (DTP, TT, DT, Hep B, DTP-HB) jauh dari evaporator.
- Jangan letakkan vaksin di pintu.
- Beri jarak 1-2 cm antar kotak vaksin untuk sirkulasi udara.
- Letakkan termometer dan freeze tag diantara kotak vaksin yang peka pembekuan.
- Selalu letakkan botol berisi air (cool pack) di bagian bawah lemari es
PEMELIHARAAN LEMARI PENDINGIN VAKSIN
Perawatan Harian- Periksa dan catat suhu lemari 3 x sehari pagi, siang, dan sore.
- Periksa kondisi Freeze-Tag.
- Hindarkan seringnya buka tutup pada lemari es.
- Bila suhu sudah stabil antara 2-8 oC pada lemari es atau -15 s/d -25 oC pada freezer. Posisi termostat jangan diubah-ubah dan agar diberi selotip.
- Periksa kestabilan bunga es pada dinding bagian dalam lemari es.
- Bersihkan bagian luar lemari es untuk menghindari karat.
- Periksa steker listrik pada stop kontak, jangan sampai kendor.
- Bersihkan bagian dalam lemari es.
- Bersihkan kerapatan karet pintu.
- Bersihkan engsel pintu, bila perlu diberi pelumas.
- Bersihkan karet pintu, bila perlu beri bedak.
- Dilakukan apabila ketebalan bunga es mencapai 0,5 cm.
- Pindahkan vaksin ke dalam kotak vaksin atau lemari es lain.
- Cabut stop kontak lemari es/freezer (jangan mematikan lemari es/freezer dengan memutar termostat).
- Selama pencairan bunga es, pintu lemari es/freezer harus tetap terbuka.
- Biarkan posisi tersebut sampai bunga es mencair semuanya.
- Pencairan dapat dipercepat dengan menyiram air hangat ke dalam lemari es. Jangan menggunakan pisau atau benda tajam lainnya untuk mencongkel bunga es. Setelah cair, bersihkan embun/uap air yang menempel pada dinding bagian dalam lemari es.
PENANGANAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM
• Jangan membuka pintu lemari es/freezer.
• Periksa termometer, pastikan suhu masih diantara 2 oC s/d 8 oC untuk lemari Es (chiller) atau -15o s/d -25 oC untuk freezer.
• Hidupkan generator.
• Apabila suhu lemari es/chiller mendekati +8 oC masukkan coolpack secukupnya.
• Apabila suhu freezer mendekati -15 oC masukkan cold pack secukupnya.
• Tindakan ini hanya berlaku 2 x 24 jam.
• Selanjutnya setelah 2 x 24 jam selamatkan vaksin dengan mengirim ke tempat lain yang bisa menyimpan vaksin.
2. Pintu refrigerator jangan terlalu sering dibuka (WHO menganjurkan maksimum 4 x sehari).
3. Vaksin harus disimpan di refrigerator /freezer segera setelah diterima.
4. Setiap personil/staf yang bertanggung jawab terhadap penanganan vaksin harus mengetahui cara penyimpanan yang benar.
5. Refrigerator Vaksin hanya dipergunakan untuk penyimpanan vaksin saja.
6. Proses defrost harus dilakukan jika terjadi penumpukan es lebih dari 1 cm, dan selama proses pendefrosan vaksin harus disimpan pada Lemari Es dan dimonitor suhunya.
7. Harus ditunjuk seorang personil dan cadangan untuk bertanggung jawab terhadap penanganan vaksin.
8. Setiap penyimpanan vaksin harus mempunyai alat pengukur suhu yang disertifikasi dan dikalibrasi.
9. Seluruh pengukur suhu tersebut harus tersambung pada sistem alarm.
10. Suhu harus dicatat 3x sehari untuk memastikan suhu yang sesuai dengan persyaratan dan setiap personil yang menangani vaksin harus mengetahui batas rendah & tinggi suhu yang diisyaratkan.
11. Setiap personil tersebut harus mendapatkan training tentang pentingnya penanganan & transportasi vaksin yang baik.
12. Penyimpanan vaksin harus memungkinkan aliran sirkulasi udara yang baik untuk setiap produk.
13. Diluent harus disimpan pada suhu kamar.
14. Seluruh vaksin jerap harus disimpan di tempat yang terhindar dari suhu beku dan kontak langsung dengan es.
• Periksa termometer, pastikan suhu masih diantara 2 oC s/d 8 oC untuk lemari Es (chiller) atau -15o s/d -25 oC untuk freezer.
• Hidupkan generator.
• Apabila suhu lemari es/chiller mendekati +8 oC masukkan coolpack secukupnya.
• Apabila suhu freezer mendekati -15 oC masukkan cold pack secukupnya.
• Tindakan ini hanya berlaku 2 x 24 jam.
• Selanjutnya setelah 2 x 24 jam selamatkan vaksin dengan mengirim ke tempat lain yang bisa menyimpan vaksin.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENANGANAN VAKSIN
1. Vaksin tidak boleh dikeluarkan dari refrigerator/freezer kecuali untuk pemakaian atau pengiriman.2. Pintu refrigerator jangan terlalu sering dibuka (WHO menganjurkan maksimum 4 x sehari).
3. Vaksin harus disimpan di refrigerator /freezer segera setelah diterima.
4. Setiap personil/staf yang bertanggung jawab terhadap penanganan vaksin harus mengetahui cara penyimpanan yang benar.
5. Refrigerator Vaksin hanya dipergunakan untuk penyimpanan vaksin saja.
6. Proses defrost harus dilakukan jika terjadi penumpukan es lebih dari 1 cm, dan selama proses pendefrosan vaksin harus disimpan pada Lemari Es dan dimonitor suhunya.
7. Harus ditunjuk seorang personil dan cadangan untuk bertanggung jawab terhadap penanganan vaksin.
8. Setiap penyimpanan vaksin harus mempunyai alat pengukur suhu yang disertifikasi dan dikalibrasi.
9. Seluruh pengukur suhu tersebut harus tersambung pada sistem alarm.
10. Suhu harus dicatat 3x sehari untuk memastikan suhu yang sesuai dengan persyaratan dan setiap personil yang menangani vaksin harus mengetahui batas rendah & tinggi suhu yang diisyaratkan.
11. Setiap personil tersebut harus mendapatkan training tentang pentingnya penanganan & transportasi vaksin yang baik.
12. Penyimpanan vaksin harus memungkinkan aliran sirkulasi udara yang baik untuk setiap produk.
13. Diluent harus disimpan pada suhu kamar.
14. Seluruh vaksin jerap harus disimpan di tempat yang terhindar dari suhu beku dan kontak langsung dengan es.
Baca juga :
Mesin Pendingin Obat-Obatan
Kami menjual kulkas vaksin dengan type dan type sesuai dengan permintaan anda, untuk info lebih detail nya anda bisa menghubungi kami..
info pemesanan hubungi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar